Space Iklan Banner

Pengertian BPOM :Fungsi, Tugas, Cara Cek Nomor BPOM Online Lewat Website dan Mobile

Daftar Isi

 


Pengertian BPOM

BPOM merupakan singkatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. BPOM adalah sebuah lembaga pemerintah yang bertugas untuk melakukan pengawasan, penilaian, dan pengendalian terhadap obat, makanan, dan kosmetik yang beredar di Indonesia. Lembaga ini didirikan pada tahun 1995 dan berada di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

BPOM bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap produk obat, makanan, dan kosmetik yang beredar di Indonesia aman, bermutu, dan efektif digunakan. Hal ini dilakukan dengan melakukan uji coba, pengawasan produksi, dan pemeriksaan secara berkala terhadap produk-produk tersebut. BPOM juga memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan penindakan jika terdapat produk yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan.

Tujuan utama dari BPOM adalah untuk melindungi masyarakat dari bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh produk obat, makanan, dan kosmetik yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. BPOM juga bertanggung jawab untuk memberikan kepastian dan keamanan bagi konsumen dalam mengonsumsi atau menggunakan produk-produk tersebut.

Untuk mencapai tujuannya, BPOM melakukan berbagai kegiatan seperti pemeriksaan terhadap bahan baku, pemeriksaan terhadap proses produksi, serta pemeriksaan terhadap produk jadi sebelum diizinkan untuk beredar di pasaran. Selain itu, BPOM juga melakukan pemantauan terhadap produk yang sudah beredar di pasaran untuk memastikan bahwa produk tersebut tetap memenuhi standar yang ditetapkan.

BPOM juga memiliki peran penting dalam menangani masalah-masalah terkait keamanan produk. Jika terdapat produk yang dicurigai tidak aman, BPOM akan segera melakukan investigasi dan jika terbukti tidak aman, BPOM akan segera melakukan penarikan produk dari pasaran untuk mencegah bahaya yang lebih besar.

Selain itu, BPOM juga bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang akurat dan jelas kepada masyarakat terkait produk-produk yang beredar di pasaran. Informasi mengenai kandungan, manfaat, dan cara penggunaan produk harus disampaikan secara jelas dan benar agar konsumen dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengonsumsi atau menggunakan produk tersebut.

Dengan adanya BPOM, masyarakat diharapkan dapat terlindungi dari produk-produk yang berbahaya dan mendapatkan produk yang memiliki kualitas dan keamanan yang terjamin. Namun, sebagai konsumen yang cerdas, kita juga harus tetap waspada dan memperhatikan label serta informasi yang tertera pada produk sebelum mengonsumsi atau menggunakan produk tersebut.

Di era digital seperti saat ini, BPOM juga telah mengembangkan aplikasi BPOM Mobile untuk memudahkan masyarakat dalam melaporkan produk yang dicurigai tidak aman atau melihat daftar produk yang telah terdaftar dan mendapatkan izin edar dari BPOM. Selain itu, BPOM juga aktif dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai produk-produk yang aman dan berkualitas melalui berbagai media, seperti media sosial dan kampanye secara langsung.

Dengan demikian, BPOM memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan masyarakat Indonesia. Dengan pengawasan yang ketat terhadap obat, makanan, dan kosmetik yang beredar di pasaran, BPOM berharap dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi masyarakat. Sebagai masyarakat yang cerdas, kita juga perlu berperan aktif dalam mendukung dan mematuhi semua aturan yang ditetapkan oleh BPOM demi kesehatan dan keselamatan kita.

 

Fungsi BPOM

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan sebuah lembaga pemerintah yang bertugas untuk memastikan bahwa obat, makanan, dan kosmetik yang beredar di Indonesia aman, layak, dan berkualitas. BPOM didirikan pada tahun 1979 dan sejak saat itu, lembaga ini berperan penting dalam melindungi dan menjaga kesehatan masyarakat Indonesia.

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab di bidang kesehatan, BPOM memiliki berbagai fungsi yang sangat penting. Dalam artikel ini, akan dibahas secara mendetail dan jelas mengenai fungsi BPOM yang meliputi pengawasan, evaluasi, dan pengendalian obat, makanan, dan kosmetik yang beredar di Indonesia.

  1. Pengawasan Obat, Makanan, dan Kosmetik
    Fungsi utama BPOM adalah melakukan pengawasan terhadap obat, makanan, dan kosmetik yang beredar di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk-produk tersebut memenuhi standar yang ditetapkan oleh BPOM, seperti mutu, khasiat, dan keamanan. Pengawasan ini dilakukan secara berkala dan tidak hanya terbatas pada saat produk baru diluncurkan, tetapi juga pada produk yang sudah beredar di pasaran.

Dalam melakukan pengawasan ini, BPOM bekerja sama dengan instansi terkait seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, dan Kepolisian. Selain itu, BPOM juga menerima laporan dari masyarakat mengenai produk yang dicurigai tidak aman atau tidak layak untuk dikonsumsi. Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari produk yang berbahaya dan kesehatan mereka terjaga.

  1. Evaluasi Produk
    Selain melakukan pengawasan, BPOM juga memiliki fungsi untuk melakukan evaluasi terhadap produk yang beredar di Indonesia. Evaluasi ini dilakukan untuk menilai keamanan, khasiat, dan mutu produk sebelum diizinkan untuk beredar di pasaran. Selain itu, BPOM juga melakukan evaluasi terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk tersebut.

Evaluasi ini sangat penting dilakukan karena Indonesia masih sering dijadikan pasar untuk produk-produk yang tidak memenuhi standar kesehatan. Dengan adanya evaluasi yang ketat, produk-produk yang tidak layak dan berbahaya dapat terdeteksi dan tidak diizinkan untuk beredar di Indonesia.

  1. Pengendalian Produk
    Fungsi lain dari BPOM adalah melakukan pengendalian terhadap produk-produk yang sudah beredar di pasaran. Pengendalian dilakukan dengan cara melakukan uji laboratorium secara berkala untuk menjamin bahwa produk yang beredar masih memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan. Jika ditemukan produk yang tidak memenuhi standar, BPOM dapat memberikan sanksi kepada produsen atau importir, bahkan dapat melakukan penarikan produk dari pasaran.

Pengendalian juga dilakukan terhadap iklan-iklan produk yang seringkali menyesatkan konsumen. BPOM memiliki kewenangan untuk menindak iklan yang tidak sesuai dengan kenyataan atau menyesatkan konsumen. Dengan adanya pengendalian yang ketat, diharapkan konsumen dapat terhindar dari produk-produk yang tidak aman dan tidak sesuai dengan klaim yang diiklankan.

  1. Pemberian Izin Edar
    Fungsi lain dari BPOM adalah memberikan izin edar bagi obat, makanan, dan kosmetik yang telah melalui evaluasi dan dianggap aman serta layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Izin edar ini diberikan setelah melalui proses pengawasan dan evaluasi yang ketat. Dengan adanya izin edar dari BPOM, masyarakat dapat mempercayai bahwa produk yang mereka konsumsi telah melalui proses yang memenuhi standar kesehatan.

Selain itu, izin edar juga diberikan untuk produk-produk impor yang telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh BPOM. Dengan adanya izin edar, produk-produk impor tersebut dapat dengan mudah beredar di Indonesia dan masyarakat dapat memperoleh produk yang berkualitas dari luar negeri.

  1. Penyuluhan dan Pengawasan Konsumen
    Fungsi terakhir dari BPOM adalah memberikan penyuluhan dan pengawasan kepada konsumen terkait produk-produk yang beredar di pasaran. BPOM memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk yang aman dan layak dikonsumsi, serta memberikan peringatan mengenai produk yang berbahaya. Selain itu, BPOM juga mengawasi kualitas produk yang beredar di pasaran melalui program pengawasan keamanan dan mutu produk.

Melalui fungsi ini, BPOM berperan penting dalam memberikan keamanan dan perlindungan kepada konsumen. Masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat dan dapat memilih produk yang aman dan berkualitas.

Dengan adanya fungsi-fungsi tersebut, BPOM berperan penting dalam melindungi dan menjaga kesehatan masyarakat Indonesia. Pengawasan yang ketat, evaluasi yang teliti, dan pengendalian yang terus dilakukan oleh BPOM diharapkan dapat menjamin bahwa produk yang beredar di pasaran aman dan berkualitas. Sebagai konsumen, kita juga harus memperhatikan produk yang kita konsumsi dan melaporkan jika menemukan produk yang dicurigai tidak aman kepada BPOM. Dengan begitu, bersama-sama kita dapat menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat Indonesia.

 

Macam-Macam Izin Edar Badan Pengawas Obat dan Makanan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga pemerintah yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap obat dan makanan yang beredar di Indonesia. Salah satu tugas utama dari BPOM adalah mengeluarkan izin edar untuk produk-produk obat dan makanan yang akan dijual di Indonesia. Izin edar ini berfungsi sebagai jaminan keamanan dan kualitas produk bagi konsumen.

Terdapat beberapa macam izin edar yang dikeluarkan oleh BPOM, di antaranya adalah Izin Edar Label MD, Izin Edar Label SP, dan Izin Edar Label ML. Ketiga izin edar ini memiliki peran dan ketentuan yang berbeda dan diperuntukkan untuk jenis produk yang berbeda pula. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai ketiga izin edar tersebut.

  1. Izin Edar Label MD
    Izin Edar Label MD dikeluarkan oleh BPOM untuk produk obat yang diklasifikasikan sebagai obat bebas (OTC). Produk obat OTC adalah obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter dan digunakan untuk mengobati penyakit ringan dan gejala yang umum. Izin edar ini merupakan persyaratan wajib yang harus dipenuhi oleh produsen obat sebelum produknya dapat dijual di pasaran.

Untuk mendapatkan izin edar label MD, produsen harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh BPOM, seperti melalui uji klinis dan penilaian terhadap kelayakan produk. Selain itu, produsen juga harus memenuhi ketentuan mengenai komposisi, bahan baku, dan proses produksi yang telah ditetapkan oleh BPOM. Izin edar label MD berlaku untuk satu jenis produk obat tertentu dan harus diperbaharui setiap 5 tahun sekali.

  1. Izin Edar Label SP
    Izin Edar Label SP dikeluarkan oleh BPOM untuk produk obat yang diklasifikasikan sebagai obat bebas terbatas (OTC-L). Produk obat OTC-L adalah obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter, tetapi hanya dapat dijual di apotek dan toko obat. Izin edar ini juga merupakan persyaratan wajib yang harus dipenuhi oleh produsen obat sebelum produknya dapat dijual di pasaran.

Persyaratan untuk mendapatkan izin edar label SP hampir sama dengan izin edar label MD, namun terdapat beberapa tambahan persyaratan yang harus dipenuhi oleh produsen. Hal ini disebabkan karena produk obat OTC-L memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan obat bebas (OTC) pada umumnya. Selain itu, izin edar label SP juga berlaku untuk satu jenis produk obat tertentu dan harus diperbaharui setiap 5 tahun sekali.

  1. Izin Edar Label ML
    Izin Edar Label ML dikeluarkan oleh BPOM untuk produk makanan yang diklasifikasikan sebagai makanan khusus. Makanan khusus adalah makanan yang dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan gizi tertentu bagi individu yang memiliki kondisi khusus, seperti anak-anak, orang tua, dan ibu hamil. Izin edar ini juga merupakan persyaratan wajib yang harus dipenuhi oleh produsen makanan sebelum produknya dapat dijual di pasaran.

Untuk mendapatkan izin edar label ML, produsen harus memenuhi persyaratan yang meliputi komposisi, bahan baku, dan proses produksi yang telah ditetapkan oleh BPOM. Selain itu, makanan khusus juga harus melalui uji klinis yang sangat ketat sebelum memperoleh izin edar label ML. Izin edar label ML berlaku untuk satu jenis produk makanan tertentu dan harus diperbaharui setiap 5 tahun sekali.

Dengan adanya izin edar dari BPOM, diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan dan kualitas produk obat dan makanan yang beredar di Indonesia. Konsumen dapat memperoleh produk yang aman dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BPOM, sementara produsen diharapkan dapat mematuhi ketentuan dan menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Jika ditemukan pelanggaran atau kecurangan dalam proses perizinan, BPOM memiliki wewenang untuk mencabut izin edar dari suatu produk, sehingga dapat mencegah produk yang tidak aman dan berkualitas rendah untuk beredar di pasaran.

 

 

Tugas BPOM

BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) merupakan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam menjaga kualitas, keamanan, dan kehalalan obat dan makanan yang beredar di Indonesia. BPOM didirikan pada tahun 1975 dengan tujuan untuk melindungi masyarakat dari produk-produk yang berbahaya dan tidak layak konsumsi. Sebagai salah satu lembaga yang berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat, BPOM memiliki beberapa tugas yang harus dilaksanakan dengan cermat dan teliti.

1. Regulasi dan Pengawasan

Tugas utama BPOM adalah mengatur dan mengawasi semua obat dan makanan yang beredar di Indonesia. BPOM bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk-produk tersebut aman untuk dikonsumsi dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Untuk itu, BPOM melakukan pengujian dan penilaian terhadap produk-produk tersebut sebelum diizinkan untuk beredar di pasaran. Selain itu, BPOM juga melakukan pengawasan secara berkala terhadap obat dan makanan yang sudah beredar di pasaran untuk memastikan bahwa produk tersebut tetap aman dan tidak mengandung bahan berbahaya.

2. Registrasi dan Sertifikasi

BPOM memiliki wewenang untuk melakukan registrasi terhadap obat dan makanan yang akan dijual di pasaran. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar keamanan, kualitas, dan kehalalan yang telah ditetapkan. BPOM juga memberikan sertifikasi kepada produk yang telah lulus uji dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sertifikasi ini merupakan bukti bahwa produk tersebut aman dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

3. Pengujian dan Penilaian Mutu

BPOM melakukan pengujian dan penilaian mutu terhadap produk obat dan makanan yang beredar di pasaran. Pengujian ini dilakukan secara berkala dan teliti untuk memastikan bahwa produk tersebut masih aman dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jika ditemukan produk yang tidak memenuhi standar, BPOM akan menindaklanjutinya dengan melakukan penarikan produk tersebut dari pasaran.

4. Penyuluhan dan Edukasi

Selain tugas pengawasan dan pengujian, BPOM juga bertugas untuk memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang obat dan makanan yang aman dan layak dikonsumsi. BPOM menyadari bahwa masyarakat harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk-produk yang dikonsumsi agar dapat memilih dan mengkonsumsi dengan bijak. Oleh karena itu, BPOM melakukan berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, dan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat dan makanan yang aman.

5. Penanganan Produk Berbahaya

BPOM juga bertanggung jawab untuk menangani produk-produk yang terbukti berbahaya bagi masyarakat. Jika ditemukan produk yang mengandung bahan berbahaya, BPOM akan segera melakukan penarikan produk tersebut dari pasaran dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya yang dapat ditimbulkan. Selain itu, BPOM juga akan mengambil tindakan hukum terhadap produsen atau distributor yang terbukti bertanggung jawab atas produk berbahaya tersebut.

 

Cara Pengecekan BPOM

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga pemerintah yang bertugas untuk melakukan pengawasan, pengendalian, dan pengregulasi terhadap obat dan makanan yang beredar di Indonesia. BPOM memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keamanan dan kualitas produk yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk melakukan pengecekan terhadap produk yang akan kita konsumsi, apakah sudah terdaftar dan terjamin keamanannya oleh BPOM.

Pada artikel ini, akan dijelaskan mengenai cara pengecekan BPOM yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk memastikan keamanan produk yang dikonsumsi.

Langkah 1: Mengunjungi Website Resmi BPOM

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mengunjungi website resmi BPOM di http://www.pom.go.id/. Website ini merupakan sumber informasi resmi mengenai produk yang telah terdaftar, tidak terdaftar, dan produk yang sedang dalam proses pendaftaran. Seluruh informasi yang terdapat di website ini dapat dipertanggungjawabkan karena berasal dari BPOM sendiri.

Langkah 2: Mencari Informasi Produk

Setelah mengunjungi website BPOM, langkah selanjutnya adalah mencari informasi mengenai produk yang akan kita cek. Pada halaman utama website BPOM, terdapat kolom pencarian yang dapat digunakan untuk mencari informasi produk. Masukkan nama produk atau nomor registrasi produk yang ingin dicek, kemudian klik tombol "Cari".

Langkah 3: Memeriksa Status Produk

Setelah melakukan pencarian, akan muncul informasi mengenai produk yang dicari. Pada informasi tersebut, terdapat status produk yang terdiri dari tiga kategori, yaitu:

  1. Terdaftar: Produk yang telah terdaftar dan telah memenuhi persyaratan keamanan dan kualitas yang ditetapkan oleh BPOM.
  2. Tidak Terdaftar: Produk yang belum terdaftar atau tidak memenuhi persyaratan keamanan dan kualitas yang ditetapkan oleh BPOM.
  3. Dalam Proses: Produk yang sedang dalam proses pendaftaran dan belum memenuhi persyaratan keamanan dan kualitas yang ditetapkan oleh BPOM.

Pastikan untuk memeriksa status produk sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.

Langkah 4: Memeriksa Informasi Detail Produk

Selain status produk, halaman informasi produk juga akan menampilkan informasi detail mengenai produk tersebut, seperti nama produsen, nomor izin edar, kandungan bahan aktif, dan lain-lain. Pastikan untuk memeriksa informasi ini dengan teliti dan membandingkannya dengan informasi yang tertera pada kemasan produk.

Langkah 5: Memeriksa Daftar Bahan yang Dilarang oleh BPOM

Selain memeriksa status dan informasi detail produk, BPOM juga memiliki daftar bahan-bahan yang dilarang untuk digunakan dalam pembuatan produk makanan dan obat. Daftar ini dapat diakses melalui website BPOM atau dapat juga dilihat di kemasan produk. Pastikan untuk memeriksa daftar ini dan membandingkannya dengan kandungan bahan yang tertera pada produk yang akan dikonsumsi.

Langkah 6: Memeriksa Label Halal

BPOM juga memiliki tugas untuk memastikan bahwa produk yang beredar di Indonesia telah memenuhi persyaratan halal yang ditetapkan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia). Oleh karena itu, selain memeriksa label BPOM, pastikan juga untuk memeriksa label halal pada kemasan produk. Label halal menjamin bahwa produk tersebut telah diproses dan diawasi oleh MUI sehingga aman dikonsumsi oleh umat Muslim.

Langkah 7: Menghindari Produk Ilegal

Selain memastikan produk telah terdaftar dan aman di BPOM, penting juga untuk menghindari produk ilegal yang beredar di pasaran. Produk ilegal adalah produk yang tidak memiliki izin edar dari BPOM dan dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi. Untuk menghindari produk ilegal, pastikan untuk membeli produk dari tempat yang terpercaya dan memiliki izin edar yang jelas.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kita dapat melakukan pengecekan BPOM dengan mudah dan memastikan keamanan produk yang dikonsumsi. Tetap waspada dan selalu periksa produk sebelum mengonsumsinya untuk menjaga kesehatan dan keamanan diri sendiri serta keluarga. Jika menemukan produk yang diduga ilegal atau tidak terdaftar di BPOM, segera laporkan kepada BPOM melalui website resminya atau melalui hotline yang disediakan. Kesehatan dan keselamatan kita adalah tanggung jawab bersama.

 

Cara Menggunakan Aplikasi BPOM Mobile

Aplikasi BPOM Mobile adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai upaya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam mengakses informasi terkait keamanan dan kehalalan produk yang dikonsumsi. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis melalui Google Play Store dan App Store.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat dan akurat, BPOM berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam memberikan informasi terkini mengenai produk-produk yang beredar di pasaran. Dengan adanya aplikasi BPOM Mobile, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengakses informasi terkini mengenai produk yang beredar di pasaran, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih dan mengkonsumsi produk.

Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menggunakan aplikasi BPOM Mobile:

1. Unduh dan Instal Aplikasi BPOM Mobile

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengunduh dan menginstal aplikasi BPOM Mobile melalui Google Play Store untuk pengguna Android atau App Store untuk pengguna iOS. Pastikan untuk mengunduh aplikasi dari sumber yang terpercaya dan memperhatikan rating dan ulasan dari pengguna sebelum mengunduhnya.

2. Buka Aplikasi dan Buat Akun

Setelah aplikasi berhasil diunduh dan diinstal, buka aplikasi dan buat akun dengan mengisi data diri yang dibutuhkan seperti nama, alamat email, dan nomor telepon. Pastikan untuk menggunakan data yang valid dan benar agar dapat menerima notifikasi dan informasi terkini dari BPOM.

3. Pilih Kategori Produk yang Ingin Dicari

Setelah berhasil membuat akun, pengguna dapat langsung memilih kategori produk yang ingin dicari di aplikasi BPOM Mobile. Terdapat beberapa kategori produk yang dapat dipilih seperti obat-obatan, makanan, kosmetik, suplemen, dan lain-lain.

4. Masukkan Nama Produk

Setelah memilih kategori produk, pengguna dapat memasukkan nama produk yang ingin dicari di kolom pencarian. Pastikan nama produk yang dimasukkan sudah benar dan tepat untuk mendapatkan informasi yang akurat.

5. Lihat Hasil Pencarian

Setelah nama produk dimasukkan, pengguna akan melihat hasil pencarian yang terdiri dari beberapa informasi seperti nama produk, nama produsen, nomor registrasi, dan gambar produk. Pengguna juga dapat melihat keterangan mengenai keamanan dan kehalalan produk tersebut.

6. Informasi Tambahan

Selain informasi dasar mengenai produk, pengguna juga dapat melihat informasi tambahan seperti tanggal kedaluwarsa, komposisi, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dalam mengkonsumsi produk.

7. Gunakan Fitur Barcode Scanner

Aplikasi BPOM Mobile juga dilengkapi dengan fitur barcode scanner yang memungkinkan pengguna untuk memindai kode barcode pada kemasan produk dan langsung mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai produk tersebut.

8. Laporkan Produk Berbahaya atau Tidak Sesuai Ketentuan

Jika pengguna menemukan produk yang dianggap berbahaya atau tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BPOM, pengguna dapat melaporkannya melalui aplikasi BPOM Mobile. Laporan akan ditindaklanjuti oleh BPOM untuk menindaklanjuti produk tersebut.

Dengan menggunakan aplikasi BPOM Mobile, masyarakat dapat lebih sadar dan peduli akan keamanan dan kehalalan produk yang dikonsumsi. Selain itu, pengguna juga dapat ikut berkontribusi dalam memerangi penyalahgunaan produk yang tidak aman dan tidak sesuai ketentuan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menggunakan aplikasi BPOM Mobile untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kita.

 

Mengecek Kelayakan Produk dengan Barcode BPOM

Baru-baru ini, banyak beredar produk-produk yang tidak memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini tentu menjadi perhatian bagi masyarakat, karena tidak dapat dipastikan keamanan dan kelayakan produk tersebut. Namun, ada cara yang dapat kita lakukan untuk memastikan bahwa produk yang kita beli telah terdaftar dan diizinkan oleh BPOM, yaitu dengan menggunakan kode barcode.

Barcoding atau penggunaan kode batang merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang suatu produk. Kode batang ini terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal yang mewakili angka atau huruf tertentu. Secara umum, barcode digunakan untuk memudahkan proses pembelian dan penyimpanan data produk, namun juga dapat dimanfaatkan untuk memeriksa kelayakan suatu produk dari BPOM.

Mengenal Lebih Jauh tentang BPOM

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara mengecek BPOM menggunakan barcode, ada baiknya kita mengenal lebih jauh tentang BPOM terlebih dahulu. BPOM adalah lembaga yang bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan, pengendalian, dan pengawasan obat dan makanan di Indonesia. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009.

BPOM memiliki tujuan untuk melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang tidak aman, serta mendorong pelaku usaha untuk memproduksi dan mengedarkan produk yang layak dan baik untuk dikonsumsi. Dengan demikian, BPOM juga bertanggung jawab dalam memberikan izin edar bagi produk-produk obat dan makanan yang telah melalui proses pengujian dan memenuhi standar yang ditetapkan.

Cara Mengecek BPOM dengan Barcode

Sekarang, mari kita bahas tentang cara mengecek kelayakan produk dengan menggunakan barcode BPOM. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan memeriksa barcode yang terdapat pada kemasan produk. Barcode biasanya terletak di bagian belakang atau samping kemasan dan terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal yang berbeda panjang.

Kemudian, buka aplikasi QR code scanner atau barcode scanner yang terdapat di ponsel Anda. Pilih opsi untuk memindai barcode dan arahkan ponsel Anda ke barcode yang terdapat pada kemasan produk. Aplikasi akan secara otomatis memindai dan menampilkan informasi mengenai produk tersebut. Jika informasi yang muncul adalah “ditemukan pada BPOM”, maka produk tersebut telah terdaftar dan memiliki izin edar dari BPOM.

Namun, jika informasi yang muncul adalah “tidak ditemukan pada BPOM” atau “kode tidak valid”, maka produk tersebut belum terdaftar dan tidak memiliki izin edar dari BPOM. Sebaiknya, hindari untuk membeli dan mengonsumsi produk tersebut karena belum terjamin keamanan dan kelayakannya.

Pentingnya Mengecek BPOM dengan Barcode

Mengecek kelayakan produk dengan menggunakan barcode BPOM memiliki banyak manfaat bagi kita sebagai konsumen. Dengan mengetahui apakah produk yang kita beli telah terdaftar dan diizinkan oleh BPOM, kita dapat memastikan bahwa produk tersebut telah melewati proses pengujian dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh BPOM.

Selain itu, dengan mengecek BPOM menggunakan barcode, kita juga dapat melindungi diri dan keluarga dari produk-produk yang tidak aman dan tidak layak dikonsumsi. Pada akhirnya, hal ini juga dapat mendorong pelaku usaha untuk memproduksi dan mengedarkan produk yang berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

 

Cara Memeriksa Produk yang Ditarik oleh BPOM

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan lembaga yang bertanggung jawab dalam pengawasan dan pengendalian produk-produk yang beredar di Indonesia. Salah satu tugas utamanya adalah memastikan bahwa produk-produk yang beredar aman untuk dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan konsumen.

Namun, tidak sedikit kasus di mana BPOM harus melakukan penarikan produk yang telah beredar di pasaran karena terbukti mengandung bahan-bahan berbahaya atau tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Ini dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti adanya kesalahan produksi, pemalsuan, atau produk yang tidak memiliki izin edar dari BPOM.

Jika Anda adalah seorang konsumen yang peduli dengan kesehatan dan ingin memastikan bahwa produk yang Anda gunakan telah mendapatkan izin dari BPOM, berikut adalah cara mudah untuk memeriksa apakah produk tersebut telah ditarik oleh BPOM:

1. Periksa Nomor Izin Edar

Setiap produk yang telah mendapatkan izin edar dari BPOM akan memiliki nomor registrasi yang tertera pada kemasannya. Nomor ini terdiri dari tiga huruf dan delapan digit angka yang disebut sebagai NIE (Nomor Izin Edar). NIE ini menunjukkan bahwa produk telah memenuhi persyaratan dan telah diizinkan untuk beredar di Indonesia.

Untuk memeriksa apakah produk yang Anda gunakan telah mendapatkan izin edar dari BPOM, Anda dapat memeriksa NIE tersebut pada website resmi BPOM (www.pom.go.id) atau melalui aplikasi mobile BPOM yang dapat diunduh di Play Store. Masukkan NIE produk yang ingin Anda cek, jika produk tersebut telah terdaftar dan memiliki izin edar, maka akan muncul informasi lengkap tentang produk tersebut.

2. Cek Daftar Produk yang Ditarik oleh BPOM

BPOM memiliki daftar produk yang telah ditarik dari peredaran karena berbagai alasan seperti tidak memenuhi persyaratan atau mengandung bahan berbahaya. Anda dapat memeriksa daftar ini pada website resmi BPOM atau melalui aplikasi mobile BPOM.

Jika produk yang Anda gunakan tercantum dalam daftar tersebut, segera hentikan penggunaan dan laporkan ke BPOM. Jangan mengonsumsi atau menggunakan produk tersebut karena dapat membahayakan kesehatan Anda.

3. Perhatikan Label dan Kemasan Produk

Selain nomor izin edar, perhatikan juga label dan kemasan produk yang Anda gunakan. Pastikan terdapat informasi yang jelas dan lengkap seperti nama produk, bahan-bahan yang digunakan, tanggal kadaluarsa, dan keterangan lain yang dibutuhkan. Jika terdapat informasi yang tidak jelas atau tidak lengkap, berhati-hatilah karena produk tersebut mungkin tidak memiliki izin edar dari BPOM.

4. Jangan Membeli Produk yang Tidak Jelas Asal Usulnya

Hindari membeli produk dari tempat yang tidak jelas asal usulnya, seperti pedagang kaki lima atau toko online yang tidak terpercaya. Selalu pastikan produk yang Anda beli memiliki izin edar dari BPOM dan memperhatikan label serta kemasannya.

Jika Anda membeli produk dari luar negeri, pastikan juga bahwa produk tersebut telah mendapatkan izin dari lembaga pengawas obat dan makanan setempat. Jika produk tersebut tidak memiliki izin edar dari BPOM, sebaiknya hindari penggunaan untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan.

5. Berhati-hati dengan Produk Ilegal

Waspadalah terhadap produk ilegal yang dijual secara bebas di pasaran. Produk ilegal ini tidak memiliki izin edar dari BPOM dan dapat membahayakan kesehatan konsumen. Biasanya produk ilegal ini ditawarkan dengan harga yang lebih murah dan tidak ada informasi yang jelas tentang kandungan dan khasiatnya. Jadi, pastikan untuk tidak menggunakan produk ilegal dan selalu memeriksa izin edar dari BPOM sebelum membeli produk.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan mudah memeriksa apakah produk yang Anda gunakan telah mendapatkan izin edar dari BPOM dan aman untuk digunakan. Jika ada produk yang belum terdaftar atau tercantum dalam daftar produk yang ditarik oleh BPOM, sebaiknya hindari penggunaannya dan laporkan ke BPOM untuk tindakan lebih lanjut.

Sebagai konsumen yang cerdas, kita perlu selalu memeriksa keamanan produk yang kita konsumsi. Dengan demikian, kita dapat mencegah dampak buruk bagi kesehatan kita dan juga memberikan dukungan pada BPOM untuk menjaga kualitas produk yang beredar di Indonesia. Mari menjadi konsumen yang bijak dan selalu memeriksa produk yang kita gunakan sebelum membeli dan menggunakannya.

 

Posting Komentar

Space Iklan Banner