Space Iklan Banner

Pengertian Sistem Pembayaran Non Tunai, Kelebihan, Kekurangan dan Contohnya

Daftar Isi

 

Sumber Gambar : Sonora.id

Apa Itu Sistem Pembayaran Non Tunai?

Sistem pembayaran non tunai adalah metode pembayaran yang tidak melibatkan uang tunai secara fisik. Dengan kata lain, pembayaran dilakukan melalui perangkat elektronik seperti kartu kredit, kartu debit, atau aplikasi pembayaran digital. Metode ini semakin populer karena kemudahan dan keamanannya, serta mengurangi risiko dari penularan penyakit karena tidak ada kontak fisik yang secara langsung diperlukan.

Sistem pembayaran non tunai memiliki berbagai bentuk, di mana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa bentuk sistem pembayaran non tunai yang sering digunakan:

 

1. Kartu Kredit

Kartu kredit adalah salah satu bentuk pembayaran non tunai yang paling umum digunakan. Kartu kredit memungkinkan pemiliknya untuk melakukan pembelian di berbagai tempat yang menerima pembayaran dengan kartu kredit, baik secara fisik maupun online. Setiap kali pemilik kartu melakukan pembelian, pembayaran akan diambil dari limit kredit yang diberikan oleh bank yang menerbitkan kartu tersebut. Pemilik kartu kemudian harus membayar tagihan kartu kreditnya setiap bulan.

Kelebihan dari sistem pembayaran ini adalah kemudahan dan fleksibilitasnya. Pemilik kartu kredit tidak perlu membawa uang tunai secara fisik dan dapat melakukan pembelian di berbagai tempat dan negara. Namun, sistem ini juga memiliki kekurangan, yaitu pemilik kartu harus membayar bunga jika tagihan tidak dibayar penuh setiap bulannya.

2. Kartu Debit

Kartu debit adalah jenis lain dari sistem pembayaran non tunai yang umum digunakan. Dengan kartu debit, pemilik kartu dapat melakukan pembelian menggunakan dana yang tersimpan di rekening bank mereka. Ketika transaksi dilakukan, dana akan langsung dipotong dari saldo rekening pemilik kartu. Kartu debit juga dapat digunakan di ATM untuk melakukan penarikan tunai atau transfer dana antar rekening.

Kelebihan dari sistem pembayaran ini adalah tidak ada risiko adanya bunga seperti pada kartu kredit, karena transaksi dibebankan langsung dari saldo rekening. Namun, kekurangannya adalah penggunaan kartu debit terbatas pada saldo yang tersedia di rekening pemilik kartu.

3. Aplikasi Pembayaran Digital

Dengan kemajuan teknologi, munculah aplikasi pembayaran digital yang memungkinkan pembayaran non tunai melalui perangkat smartphone. Contohnya adalah GoPay, OVO, dan Dana di Indonesia, serta PayPal dan Venmo di luar negeri. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran dengan mudah dan cepat, baik untuk pembelian di toko fisik, transaksi online, atau pembayaran tagihan.

Kelebihan dari sistem pembayaran ini adalah kemudahan dan kecepatannya. Pengguna tidak perlu membawa kartu fisik atau uang tunai, karena transaksi dapat dilakukan hanya dengan menggunakan aplikasi di smartphone. Namun, kekurangan dari sistem ini adalah pengguna harus terhubung dengan internet untuk dapat melakukan transaksi.

4. E-Wallet

E-wallet atau dompet digital adalah salah satu bentuk sistem pembayaran non tunai yang sedang populer. E-wallet adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan uang secara digital dan melakukan berbagai transaksi seperti transfer, pembelian, dan pembayaran melalui aplikasi tersebut. Contoh e-wallet yang populer adalah DANA, LinkAja, dan GoPay di Indonesia.

Kelebihan dari e-wallet adalah kemudahan dan kecepatannya, serta seringkali menyediakan berbagai promo yang menarik. Selain itu, pengguna juga dapat mengumpulkan poin atau cashback dari setiap transaksi yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah atau diskon. Namun, kekurangan dari e-wallet adalah keterbatasan penggunaan di tempat-tempat yang belum menerima pembayaran melalui e-wallet.

 

Keamanan Sistem Pembayaran Non Tunai

Salah satu kekhawatiran yang sering muncul ketika menggunakan sistem pembayaran non tunai adalah keamanannya. Namun, kenyataannya adalah sistem pembayaran non tunai telah dirancang dengan berbagai lapisan keamanan untuk melindungi informasi dan transaksi pengguna. Beberapa langkah keamanan yang umumnya digunakan adalah:

  1. Enkripsi data: Informasi sensitif seperti nomor kartu, tanggal kadaluarsa, dan CVV (Card Verification Value) akan dienkripsi sehingga tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.

  2. Verifikasi transaksi: Sebelum transaksi diproses, sistem akan melakukan verifikasi terhadap informasi kartu yang digunakan untuk memastikan bahwa transaksi tersebut valid.

  3. Fitur keamanan tambahan: Beberapa sistem pembayaran non tunai dilengkapi dengan fitur keamanan tambahan seperti One-Time Password (OTP) atau PIN untuk memastikan bahwa hanya pemilik kartu yang dapat melakukan transaksi.

  4. Perlindungan dari fraude: Bank atau layanan pembayaran biasanya memiliki tim yang khusus menangani kasus penipuan atau aktivitas mencurigakan pada transaksi non tunai.

     

Keuntungan menggunakan Sistem Pembayaran Non Tunai

Ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan sistem pembayaran non tunai, baik bagi pengguna maupun pihak yang menerima pembayaran. Beberapa keuntungan tersebut antara lain:

  1. Kemudahan dan kenyamanan: Pengguna tidak perlu membawa uang tunai secara fisik dan dapat melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja.

  2. Keamanan: Pengguna tidak perlu khawatir kehilangan uang tunai secara fisik dan risiko pencurian atau penipuan juga lebih rendah.

  3. Mengurangi risiko penularan penyakit: Dengan tidak ada kontak fisik yang diperlukan, pengguna tidak perlu khawatir tentang penularan penyakit seperti virus atau bakteri.

  4. Rekam jejak transaksi: Pengguna dapat melihat dan mencatat riwayat transaksi dengan mudah, yang dapat membantu dalam mengelola keuangan mereka.

  5. Mempermudah pelacakan transaksi: Penerima pembayaran dapat melacak dan mencatat transaksi yang dilakukan dengan lebih mudah, membantu dalam pengelolaan keuangan mereka.

 

 

Kelemahan Sistem Pembayaran Non Tunai

Pada era digital saat ini, sistem pembayaran non tunai telah menjadi tren yang semakin populer. Berbagai macam metode pembayaran elektronik seperti kartu kredit, e-wallet, dan transfer online telah menjadi alternatif yang lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan pembayaran tunai. Namun, seperti halnya dengan teknologi lainnya, sistem pembayaran non tunai juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan.

Salah satu kelemahan utama dari sistem pembayaran non tunai adalah keamanannya. Meskipun transaksi elektronik dilakukan secara online, namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada risiko pencurian data pribadi yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi pengguna. Hal ini terjadi karena data pribadi seperti nomor kartu kredit, nomor rekening, dan password seringkali disimpan secara online dan dapat diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, serangan cyber seperti virus, malware, dan hacking juga dapat menyebabkan kerugian pada sistem pembayaran non tunai.

Sistem pembayaran non tunai juga rentan terhadap gangguan teknis yang dapat menghambat proses transaksi. Gangguan teknis ini dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti pemadaman listrik, pemadaman jaringan internet, dan gangguan pada server bank atau penyedia layanan transaksi elektronik. Jika hal ini terjadi, pengguna akan kesulitan melakukan transaksi dan dapat menyebabkan kerugian pada bisnis yang mengandalkan sistem pembayaran non tunai.

Terkait dengan keamanan, sistem pembayaran non tunai juga rentan terhadap penipuan. Dalam beberapa kasus, penipuan dapat dilakukan dengan menggunakan kartu kredit atau e-wallet yang dicuri atau diambil secara ilegal. Pada saat ini, muncul berbagai macam modus penipuan yang menggunakan sistem pembayaran non tunai sebagai alat untuk melancarkan aksinya. Hal ini tentu sangat merugikan bagi pengguna dan dapat menimbulkan keraguan terhadap keamanan sistem pembayaran non tunai.

Selain itu, biaya tambahan yang seringkali dikenakan pada transaksi non tunai juga menjadi kelemahan yang perlu diperhatikan. Pengguna seringkali harus membayar biaya administrasi atau biaya transaksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembayaran tunai. Hal ini dapat menyebabkan pengguna kehilangan sejumlah uang yang seharusnya dapat digunakan untuk keperluan lainnya.

Sistem pembayaran non tunai juga masih belum dapat diakses oleh semua orang, terutama mereka yang belum familiar dengan teknologi. Hal ini dapat menyulitkan bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau tidak memiliki akses internet yang memadai. Selain itu, ada juga sebagian masyarakat yang masih enggan menggunakan sistem pembayaran non tunai karena alasan keamanan dan kenyamanan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pembayaran non tunai belum sepenuhnya dapat diadopsi oleh seluruh masyarakat.

Kelemahan lainnya dari sistem pembayaran non tunai adalah ketergantungan pada teknologi. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada sistem teknologi yang digunakan, transaksi elektronik menjadi tidak dapat dilakukan. Hal ini menjadi masalah serius bagi bisnis yang mengandalkan sistem pembayaran non tunai sebagai satu-satunya metode pembayaran. Selain itu, pengguna yang terlalu bergantung pada sistem pembayaran non tunai juga dapat mengalami kesulitan saat sistem mengalami gangguan.

Terakhir, sistem pembayaran non tunai juga masih terbatas pada mata uang tertentu. Hal ini dapat menyulitkan pengguna yang melakukan transaksi internasional karena perbedaan mata uang. Selain itu, beberapa negara masih belum mengadopsi sistem pembayaran non tunai secara luas sehingga pengguna dari negara tersebut akan mengalami kesulitan saat melakukan transaksi dengan negara yang menggunakan sistem pembayaran non tunai.

Dengan mempertimbangkan berbagai kelemahan yang telah disebutkan di atas, pengguna harus lebih berhati-hati dan cermat saat menggunakan sistem pembayaran non tunai. Selalu periksa keamanan dari penyedia layanan transaksi elektronik dan jangan lupa untuk selalu mengamankan data pribadi. Pengguna juga harus mempertimbangkan biaya tambahan yang dikenakan pada transaksi non tunai dan tetap mempersiapkan uang tunai sebagai alternatif jika terjadi gangguan teknis pada sistem pembayaran non tunai.

Pemerintah dan penyedia layanan transaksi elektronik juga harus bekerja sama untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan sistem pembayaran non tunai. Pelatihan dan edukasi mengenai cara yang aman dan efektif dalam menggunakan sistem pembayaran non tunai juga harus diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat memanfaatkan sistem ini dengan baik.

Dengan demikian, meskipun sistem pembayaran non tunai memiliki beberapa kelemahan, namun hal ini tidak dapat menutupi manfaat dan kemudahan yang ditawarkan oleh sistem ini. Dengan peningkatan keamanan dan kenyamanan, sistem pembayaran non tunai dapat menjadi alternatif yang lebih baik dan lebih efisien dalam melakukan transaksi keuangan di masa depan.

 

Apa perbedaan antara kartu kredit dan kartu debit?

Berikut adalah perbedaan utama antara kartu kredit dan kartu debit:

  1. Sumber Dana:

    • Kartu Kredit: Sumber dana berasal dari kredit yang diberikan oleh penerbit kartu, bukan langsung dari rekening pemegang kartu.
    • Kartu Debit: Sumber dana berasal langsung dari rekening bank pemegang kartu.
  2. Pembayaran:

    • Kartu Kredit: Pembayaran dilakukan dengan menggunakan kredit yang diberikan oleh penerbit kartu. Pembayaran dapat dilakukan secara bertahap (cicilan) dengan bunga.
    • Kartu Debit: Pembayaran langsung mengurangi saldo rekening bank pemegang kartu.
  3. Limit Transaksi:

    • Kartu Kredit: Memiliki limit transaksi yang ditetapkan oleh penerbit kartu berdasarkan kemampuan kredit pemegang kartu.
    • Kartu Debit: Limit transaksi berdasarkan saldo rekening bank pemegang kartu.
  4. Biaya:

    • Kartu Kredit: Biasanya dikenakan biaya tahunan (annual fee) dan bunga atas penggunaan kredit.
    • Kartu Debit: Umumnya tidak dikenakan biaya tahunan, namun dapat dikenakan biaya per transaksi.
  5. Riwayat Kredit:

    • Kartu Kredit: Penggunaan kartu kredit dapat mempengaruhi riwayat kredit pemegang kartu.
    • Kartu Debit: Penggunaan kartu debit tidak berdampak pada riwayat kredit pemegang kartu.

Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan penggunaan kartu kredit dan debit disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial pemegang kartu.

 

 

 Contoh sistem Pembayaran non Tunai

Sistem Pembayaran Non Tunai adalah sebuah sistem pembayaran yang dilakukan tanpa menggunakan uang tunai. Berikut adalah beberapa contoh sistem pembayaran non tunai:

  1. Kartu Kredit dan Kartu Debit:

    • Kartu kredit adalah alat pembayaran non tunai yang memungkinkan pemegangnya untuk melakukan transaksi pembayaran dengan menggunakan kredit yang diberikan oleh penerbit kartu.
    • Kartu debit adalah alat pembayaran non tunai yang langsung terhubung dengan rekening bank pemegang kartu, sehingga pembayaran dilakukan dengan cara mengurangi saldo rekening.
  2. Uang Elektronik (e-money):

    • Uang elektronik adalah alat pembayaran non tunai yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit.
    • Contohnya adalah Gopay, OVO, Dana, ShopeePay, dll.
  3. Pembayaran Digital (Mobile Banking, Internet Banking, dll):

    • Pembayaran digital adalah transaksi pembayaran yang dilakukan melalui aplikasi atau layanan online yang terhubung dengan rekening bank.
    • Contohnya adalah transfer antar rekening, pembayaran tagihan, pembelian online, dll.
  4. Pembayaran Melalui Dompet Digital (Digital Wallet):

    • Dompet digital adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan menggunakan uang elektronik untuk bertransaksi.
    • Contohnya adalah Google Pay, Apple Pay, Samsung Pay, dll.

Sistem pembayaran non tunai memberikan berbagai manfaat, seperti efisiensi, keamanan, kemudahan, serta mendorong inklusi keuangan di masyarakat. Penggunaannya semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat.

 

 

Kesimpulan

Sistem pembayaran non tunai adalah metode pembayaran yang menggunakan perangkat elektronik seperti kartu kredit, kartu debit, aplikasi pembayaran digital, atau e-wallet. Metode ini semakin populer karena kemudahan, keamanan, dan mengurangi risiko penularan penyakit. Terdapat berbagai bentuk sistem pembayaran non tunai, di mana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, secara umum, penggunaan sistem pembayaran non tunai memberikan banyak keuntungan bagi pengguna dan pihak yang menerima pembayaran. Dengan meningkatnya kemajuan teknologi, sistem pembayaran non tunai akan terus berkembang dan semakin sering digunakan dalam transaksi sehari-hari.

Posting Komentar

Space Iklan Banner