Space Iklan Banner

Perbedaan Audit Internal dan Eksternal: Mana yang Lebih Penting dalam Perusahaan?

Daftar Isi

 


Audit internal dan audit eksternal adalah dua jenis audit yang penting dalam dunia bisnis. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengevaluasi kinerja perusahaan, ada perbedaan signifikan antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara audit internal dan eksternal serta membahas mana yang lebih penting.

1. Definisi Audit Internal dan Eksternal

  • Audit Internal: Audit internal adalah proses penilaian yang dilakukan oleh auditor internal yang bertugas di dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan perusahaan. Auditor internal bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan berfungsi dengan baik dan mematuhi kebijakan dan prosedur yang ditetapkan .

  • Audit Eksternal: Audit eksternal adalah proses penilaian yang dilakukan oleh auditor independen dari luar perusahaan. Auditor eksternal bertugas untuk memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan perusahaan dengan tujuan memberikan opini independen tentang kebenaran dan keandalan laporan keuangan tersebut .

2. Asal Institusi Auditor

  • Audit Internal: Auditor internal berasal dari dalam perusahaan. Mereka adalah karyawan perusahaan yang ditugaskan untuk melakukan audit internal. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang operasi perusahaan dan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang kelemahan dan kekuatan internal perusahaan .

  • Audit Eksternal: Auditor eksternal berasal dari luar perusahaan. Mereka adalah auditor independen yang biasanya bekerja untuk firma akuntansi publik. Auditor eksternal memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam bidang audit dan keuangan, dan mereka memberikan pandangan objektif tentang laporan keuangan perusahaan .

3. Tujuan Audit

  • Audit Internal: Tujuan audit internal adalah untuk memastikan efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan, mengevaluasi kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur internal, serta memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kinerja perusahaan .

  • Audit Eksternal: Tujuan audit eksternal adalah untuk memberikan opini independen tentang kebenaran dan keandalan laporan keuangan perusahaan kepada pemangku kepentingan eksternal, seperti investor, kreditor, dan pemerintah. Auditor eksternal juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi standar akuntansi yang berlaku .

4. Independensi Auditor

  • Audit Internal: Auditor internal bekerja di dalam perusahaan dan mungkin memiliki keterikatan atau bias tertentu. Namun, mereka diharapkan untuk tetap independen dan objektif dalam melaksanakan tugas mereka. Auditor internal harus menjaga integritas dan profesionalisme dalam melakukan audit .

  • Audit Eksternal: Auditor eksternal adalah auditor independen yang bekerja di luar perusahaan. Mereka tidak memiliki keterikatan atau bias terhadap perusahaan dan diharapkan memberikan opini independen tentang laporan keuangan perusahaan. Independensi auditor eksternal sangat penting untuk memastikan kepercayaan pemangku kepentingan eksternal terhadap laporan keuangan perusahaan .

5. Ruang Lingkup Audit

  • Audit Internal: Audit internal melibatkan pemeriksaan dan evaluasi berbagai aspek operasional perusahaan, termasuk keuangan, operasional, kepatuhan, dan manajemen risiko. Auditor internal dapat melakukan audit pada semua departemen dan fungsi perusahaan .

  • Audit Eksternal: Audit eksternal fokus pada pemeriksaan laporan keuangan perusahaan. Auditor eksternal memeriksa apakah laporan keuangan perusahaan disajikan dengan benar, sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, dan mencerminkan posisi keuangan yang sebenarnya .

6. Durasi dan Frekuensi Audit

  • Audit Internal: Audit internal dapat dilakukan secara kontinyu atau terjadwal sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Durasi audit internal dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas dan ukuran perusahaan. Audit internal dapat dilakukan oleh tim audit internal perusahaan .

  • Audit Eksternal: AuditPerbedaan Audit Internal dan Eksternal: Mana yang Lebih Penting?


Kualifikasi Auditor dalam Audit Internal

Auditor internal dalam audit internal dapat berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan disiplin ilmu. Namun, mereka harus memenuhi beberapa kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas audit internal dengan baik .

Berikut adalah beberapa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang auditor internal:

  1. Pengetahuan dan Keterampilan: Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang memadai untuk melaksanakan audit teknis dan disiplin ilmu lain yang relevan di bidangnya masing-masing .

  2. Integritas dan Perilaku Profesional: Auditor internal harus memiliki integritas yang tinggi, perilaku profesional yang baik, serta independensi, kejujuran, dan objektivitas dalam melaksanakan tugas audit .

  3. Kepatuhan terhadap Standar Profesional: Auditor internal wajib mematuhi standar profesional yang dikeluarkan oleh Asosiasi Audit Internal. Standar ini mencakup pedoman dan prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam melaksanakan audit internal .

  4. Keterbukaan Informasi: Auditor internal harus menjaga kerahasiaan informasi dan data perusahaan yang terkait dengan audit, kecuali jika diwajibkan oleh undang-undang atau keputusan pengadilan .

  5. Pemahaman tentang Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal: Auditor internal harus memiliki pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip manajemen risiko, praktik tata kelola perusahaan yang baik (GCG), dan pengendalian internal .

     

Tugas dan Fungsi Auditor Internal

Auditor internal memiliki tugas dan tanggung jawab yang penting dalam melaksanakan audit internal. Beberapa tugas dan fungsi auditor internal meliputi :

  1. Menyiapkan Rencana Penugasan: Auditor internal bertanggung jawab untuk menyusun rencana penugasan kerja tahunan dengan presiden direktur dan komite audit. Rencana ini akan mengikuti proses dan menegakkan standar kualitas audit internal.

  2. Membuat Pedoman Audit Internal: Auditor internal harus membuat pedoman audit internal yang memastikan semua proses audit dilakukan dengan benar dan sesuai dengan standar yang berlaku.

  3. Memberikan Umpan Balik: Auditor internal memberikan umpan balik kepada direksi perusahaan tentang sistem pengendalian internal, manajemen risiko, kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, dan kepatuhan terhadap standar peraturan.

  4. Melaksanakan Penugasan Audit: Auditor internal melaksanakan penugasan audit internal berdasarkan rencana kerja audit internal, pedoman audit internal terkait, serta standar dan kode etik profesi audit internal.

  5. Memberikan Rekomendasi: Auditor internal memberikan umpan balik dan rekomendasi yang membangun untuk perbaikan tugas audit dan memberikan saran terkait dampak masalah yang ditemukan dalam tugas audit.

     

Profil Kepala Audit Internal

Sebagai contoh, Setyo Wibowo adalah seorang Kepala Divisi Audit Internal (CAE/Chief Audit Executive) di PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Setyo memiliki kualifikasi sebagai seorang auditor internal dengan gelar CIA (Certified Internal Auditor), CRMA (Certification in Risk Management Assurance), CISA (Certified Information Systems Auditor), CA (Chartered Accountant), Ak. (Akuntan), dan MM (Magister Manajemen)

Posting Komentar

Space Iklan Banner