Space Iklan Banner

Predatory Pricing: Definisi, Contoh, Kelebihan, Kekurangan dan Mengapa Digunakan

Daftar Isi

 

Sumber Gambar : linkedin.com

Predatory Pricing Adalah

Predatory pricing adalah strategi pemasaran di mana sebuah perusahaan menawarkan harga yang sangat rendah untuk produk atau layanan mereka dengan tujuan untuk mengeliminasi pesaing di pasar. Dengan kata lain, perusahaan tersebut akan menjual produk atau layanan mereka dengan harga yang lebih rendah dari biaya produksi, dengan harapan dapat menarik pelanggan dan memperoleh dominasi di pasar.

Tujuan utama dari predatory pricing adalah untuk menghancurkan pesaing dan mencapai monopoli di pasar. Dengan menawarkan harga yang sangat rendah, perusahaan tersebut dapat menarik pelanggan dari pesaing mereka yang menawarkan harga yang lebih tinggi. Dengan demikian, pesaing akan kehilangan pelanggan dan akhirnya harus menutup bisnis mereka. Hal ini akan meningkatkan pangsa pasar perusahaan yang menerapkan predatory pricing dan memungkinkan mereka untuk menetapkan harga yang lebih tinggi di masa depan.

Strategi predatory pricing ini seringkali digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki sumber daya yang kuat dan mampu menahan kerugian untuk jangka waktu yang cukup lama. Mereka dapat menutupi kerugian dari predatory pricing dengan keuntungan dari bisnis lain atau dengan menggunakan cadangan dana yang cukup besar. Dengan demikian, perusahaan ini dapat memanfaatkan posisi dominan mereka di pasar untuk menghancurkan pesaing yang lebih kecil dan lebih lemah.

Namun, predatory pricing juga dapat merugikan konsumen. Meskipun awalnya mereka mendapatkan manfaat dari harga yang lebih rendah, setelah pesaing tereliminasi dan perusahaan yang menerapkan predatory pricing mendapatkan posisi monopoli, mereka dapat menetapkan harga yang lebih tinggi tanpa adanya persaingan. Hal ini dapat menyebabkan konsumen harus membayar lebih untuk produk atau layanan yang sama, karena tidak ada lagi pilihan lain di pasar.

Untuk melindungi konsumen dan mencegah terjadinya monopoli, banyak negara telah membuat undang-undang dan peraturan yang melarang praktik predatory pricing. Di Amerika Serikat, Undang-Undang Sherman yang dikeluarkan pada tahun 1890 melarang praktik monopoli dan persaingan bisnis yang tidak sehat. Sementara di Uni Eropa, praktik predatory pricing dianggap melanggar hukum persaingan dan dapat dikenakan sanksi yang berat.

Namun, sulit untuk mengidentifikasi dan membuktikan kasus predatory pricing, karena perusahaan yang menerapkannya dapat menyembunyikan aksinya di balik promosi dan diskon yang sah. Selain itu, sulit juga untuk menentukan harga yang sebenarnya dari biaya produksi suatu produk atau layanan karena setiap perusahaan memiliki metode yang berbeda dalam menghitung biaya produksi.

Dalam kasus yang terbukti sebagai predatory pricing, perusahaan tersebut dapat dikenakan sanksi dan diperintahkan untuk menghentikan praktik tersebut. Namun, terkadang sanksi yang dikenakan tidak cukup untuk mencegah perusahaan dari menerapkan strategi ini lagi di masa depan. Oleh karena itu, peran pemerintah sangat penting dalam mengawasi dan melindungi pasar dari praktik monopoli dan persaingan yang tidak sehat seperti predatory pricing.

Secara keseluruhan, predatory pricing merupakan praktik yang merugikan pesaing dan konsumen, serta dapat menyebabkan ketidakseimbangan di pasar. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan yang ketat dan tindakan tegas dari pemerintah untuk mencegah dan menghentikan praktik ini. Konsumen juga dapat membantu dengan memilih produk atau layanan yang ditawarkan dengan harga yang fair dan sehat, serta memilih untuk tidak mendukung perusahaan yang menerapkan predatory pricing.

 

Peraturan Predatory Pricing

Tentunya kamu dapat membayangkan betapa buruknya dampak dari kegiatan predatory pricing, bukan? Oleh karena itu, di Indonesia, praktik ini masuk dalam kategori strategi bisnis yang ilegal dan dilarang. Sebagai pelaku bisnis, kamu juga perlu mengetahuinya, ya.

Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan untuk mencegah praktik ini melalui sejumlah kebijakan, yakni:

  1. Undang-Undang 5/1999

Salah satu peraturan pemerintah yang mengatasi predatory pricing adalah Undang-Undang 5/1999 atau UU 5/1999. UU ini mengatur tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dan merupakan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa setiap persaingan bisnis di Indonesia tetap sehat.

Dalam kerangka regulasi ini, setiap pengusaha dilarang keras menetapkan harga yang sangat rendah dengan maksud menghilangkan pesaing atau kompetitor.

  1. Peraturan Tambahan Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan adalah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab mengatur segala hal yang berkaitan dengan perdagangan di Indonesia. Peraturan ini mencakup aktivitas bisnis yang dilakukan oleh para pengusaha dalam berbagai sektor, termasuk e-commerce atau perdagangan digital.

Pasalnya, praktik predatory pricing seringkali terjadi di bawah payung diskon atau potongan harga, Kementerian Perdagangan telah merumuskan aturan tambahan terkait dengan diskon untuk mencegah praktik predatory pricing ini terjadi. Melalui regulasi ini, diharapkan bisnis di Indonesia dapat tetap berjalan secara sehat dan adil bagi semua pihak yang terlibat. Dengan demikian, praktik bisnis yang merugikan pelanggan maupun pesaing dapat diminimalisir, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dengan lebih baik dan stabil.

 

Dampak Predatory Pricing

Harga jual merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menjalankan bisnis. Harga yang ditentukan haruslah seimbang dengan kualitas dan biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Namun, tidak sedikit perusahaan yang melakukan praktik harga jual dibawah harga pasar, yang biasa disebut dengan istilah predatory pricing. Praktik ini seringkali dilakukan oleh perusahaan besar yang memiliki modal yang kuat dan ingin menguasai pasar dengan cara menekan pesaingnya.

Predatory pricing dapat diartikan sebagai strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dengan menawarkan harga jual yang sangat murah dibandingkan dengan harga pasar. Tujuan utama dari praktik ini adalah untuk mengeliminasi pesaing dan menguasai pasar. Namun, praktik ini tidak hanya berdampak pada pesaing, tapi juga mempengaruhi pelanggan, pemerintah, serta industri secara keseluruhan.

Dampak bagi Pesaing

Salah satu dampak terbesar dari predatory pricing adalah hilangnya pesaing dari pasar. Dengan menawarkan harga yang lebih murah, perusahaan dapat dengan mudah mengalahkan pesaingnya dan membuat mereka sulit untuk bersaing. Akibatnya, pesaing ini kemudian akan meninggalkan pasar dan mengurangi persaingan. Selain itu, perusahaan yang melakukan praktik ini juga dapat menyerap kerugian yang ditimbulkan oleh harga jual yang rendah sementara pesaing lain tidak dapat melakukannya. Hal ini membuat perusahaan tersebut tetap eksis di pasar dan memiliki kekuatan besar untuk mengendalikan harga di masa depan.

Dampak bagi Pelanggan

Salah satu mitra bisnis yang sangat penting bagi perusahaan adalah pelanggan. Dengan praktik predatory pricing, pelanggan akan mendapatkan manfaat dari harga yang lebih murah. Namun, dampak jangka panjangnya adalah pelanggan akan cenderung kehilangan pilihan saat perusahaan lain meninggalkan pasar. Selain itu, dengan berkurangnya pesaing, perusahaan yang melakukan predatory pricing juga dapat memanfaatkan situasi untuk menaikkan harga secara drastis setelah pesaing tidak ada lagi. Hal ini akan merugikan pelanggan yang harus membayar lebih mahal untuk produk atau layanan yang sama.

Dampak bagi Pemerintah

Dampak yang paling signifikan bagi pemerintah adalah hilangnya pajak dan pendapatan yang dihasilkan dari pesaing yang keluar dari pasar. Selain itu, praktik ini juga dapat menimbulkan masalah persaingan yang tidak sehat dan dapat melanggar hukum anti-monopoli yang ada di negara tersebut.

Dampak bagi Industri

Predatory pricing juga dapat memiliki dampak yang luas bagi industri secara keseluruhan. Dengan hilangnya pesaing dan dominasi yang dimiliki oleh perusahaan yang melakukan praktik ini, industri dapat mengalami stagnasi dan kurangnya inovasi. Selain itu, praktik ini juga dapat menciptakan monopoli yang menghambat pertumbuhan industri dan berdampak negatif pada perekonomian secara keseluruhan.

Penanganan dan Pencegahan

Untuk menghindari dampak dari predatory pricing, pemerintah dapat mengambil tindakan yang tegas untuk mencegah praktik ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menetapkan undang-undang yang mengatur praktik harga jual dibawah harga pasar dan memberikan sanksi yang tegas bagi perusahaan yang melanggarnya. Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan pengawasan yang ketat terhadap praktik bisnis yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat mendeteksi adanya tanda-tanda predatory pricing.

Perusahaan juga dapat mencegah praktik ini dengan berkompetisi secara sehat dan menghindari praktik yang merugikan pesaing. Selain itu, perusahaan juga harus fokus pada keunggulan produk dan pelayanan untuk menarik pelanggan dan menghindari perang harga yang dapat berdampak pada keberlangsungan bisnis.

 

Cara Mengatasi Praktik Predatory Pricing

Predatory pricing adalah strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan untuk menekan pesaingnya dengan cara menawarkan harga yang sangat rendah untuk produk atau layanan yang mereka tawarkan. Praktik ini bertujuan untuk mengeliminasi pesaingnya dari pasar dan memonopoli industri tersebut. Namun, praktik ini dapat berdampak buruk bagi pasar dan konsumen. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya untuk mengatasi praktik predatory pricing ini. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi praktik tersebut.

1. Memastikan Kebenaran dari Predatory Pricing

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa praktik predatory pricing memang benar-benar terjadi. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan analisis pasar dan harga yang ditawarkan oleh perusahaan yang diduga melakukan praktik ini. Selain itu, juga perlu dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui alasan dibalik harga yang sangat rendah tersebut. Jika memang terbukti bahwa praktik predatory pricing dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi untuk mengatasi masalah ini.

2. Mengatur Kebijakan Harga

Salah satu cara untuk mengatasi praktik predatory pricing adalah dengan mengatur kebijakan harga yang bersifat adil dan sehat bagi persaingan. Pemerintah dapat mengeluarkan regulasi yang membatasi perusahaan untuk menawarkan harga yang terlalu rendah, sehingga pesaing tidak tereliminasi dari pasar. Selain itu, upaya ini juga dapat mendorong perusahaan untuk bersaing secara sehat dan menghindari praktik-praktik yang merugikan para pesaing.

3. Mendorong Kolaborasi dan Aliansi Bisnis

Kolaborasi dan aliansi bisnis antara perusahaan dapat menjadi langkah yang efektif untuk mengatasi praktik predatory pricing. Dengan adanya kerjasama bisnis, perusahaan dapat saling menguntungkan dan meminimalisir praktik-praktik yang tidak sehat. Aliansi bisnis juga dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam pasar yang kompetitif.

4. Menjaga Persaingan yang Sehat

Salah satu faktor yang dapat memicu praktik predatory pricing adalah kurangnya persaingan yang sehat di pasar. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menjaga persaingan yang sehat dengan mendorong kehadiran pesaing baru di pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan insentif bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar tersebut. Dengan adanya persaingan yang sehat, praktik predatory pricing dapat dikurangi karena perusahaan akan lebih fokus pada kualitas produk dan layanan yang mereka tawarkan.

5. Mengantisipasi Perubahan Harga

Untuk mengatasi praktik predatory pricing, perusahaan juga perlu mengantisipasi perubahan harga yang terjadi di pasar. Dengan memahami tren harga yang terjadi, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi praktik ini. Misalnya, perusahaan dapat menyesuaikan harga produk atau layanan mereka agar tetap bersaing dengan harga pesaing yang rendah.

6. Meningkatkan Kualitas Produk dan Layanan

Praktik predatory pricing dapat diatasi dengan meningkatkan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan memprioritaskan kualitas, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan meraih keuntungan yang lebih besar. Hal ini juga dapat meminimalisir dampak dari praktik ini karena konsumen akan lebih memilih produk dan layanan yang berkualitas daripada harga yang murah.

7. Pelatihan dan Edukasi Karyawan

Karyawan perusahaan juga perlu diberikan pelatihan dan edukasi mengenai praktik-praktik bisnis yang sehat dan tidak sehat. Dengan begitu, para karyawan dapat menjadi penjaga integritas perusahaan dan dapat mencegah adanya praktik predatory pricing yang dilakukan oleh pihak internal. Selain itu, para karyawan juga dapat diberikan pengetahuan mengenai strategi-strategi lain yang bisa dilakukan untuk bersaing di pasar yang sehat.

Dengan adanya upaya mengatasi praktik predatory pricing, diharapkan pasar dapat berjalan secara sehat dan konsumen dapat memperoleh produk dan layanan yang berkualitas dengan harga yang wajar. Penting bagi pemerintah dan perusahaan untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah ini dan mendorong persaingan yang sehat di pasar. Dengan demikian, industri dapat tumbuh secara seimbang dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

 

Kelebihan dan Kekurangan Predatory Pricing

Predatory pricing adalah sebuah strategi bisnis di mana perusahaan menawarkan harga yang sangat rendah untuk produk atau layanan mereka dengan tujuan untuk mengalahkan pesaing dan menguasai pasar. Meskipun terlihat menguntungkan bagi konsumen, namun kebijakan ini dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi ekonomi dan persaingan bisnis.

Kelebihan Predatory Pricing

Menarik Pelanggan

Salah satu kelebihan utama dari predatory pricing adalah kemampuannya untuk menarik pelanggan baru. Karena harga yang ditawarkan sangat rendah, konsumen akan cenderung memilih produk atau layanan dari perusahaan yang melakukan predatory pricing dibandingkan dengan pesaing yang menawarkan harga lebih tinggi. Hal ini akan membuat perusahaan memiliki pangsa pasar yang lebih besar dan meningkatkan keuntungan mereka.

Membuat Persaingan Lebih Sehat

Dengan menawarkan harga yang lebih murah, predatory pricing dapat memaksa pesaing untuk menurunkan harga mereka juga. Hal ini dapat menciptakan persaingan yang lebih sehat di pasar, di mana konsumen dapat memilih dari berbagai macam produk dengan harga yang lebih kompetitif. Persaingan yang sehat ini juga dapat mendorong inovasi dan meningkatkan kualitas produk, yang pada akhirnya akan menguntungkan konsumen.

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Dengan menarik pelanggan dan menciptakan persaingan yang sehat, predatory pricing dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketika perusahaan memiliki pangsa pasar yang lebih besar, mereka akan mempekerjakan lebih banyak karyawan dan menghasilkan lebih banyak produk, yang pada akhirnya akan meningkatkan aktivitas ekonomi.

 

Kekurangan Predatory Pricing

Merugikan bagi Pesaing Kecil

Salah satu kekurangan utama dari predatory pricing adalah bahwa hal ini dapat merugikan pesaing kecil yang tidak dapat bersaing dengan harga yang ditawarkan. Perusahaan besar yang menerapkan predatory pricing dapat dengan mudah menurunkan harga mereka karena mereka memiliki sumber daya dan modal yang lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan kebangkrutan dan keluar dari bisnis bagi pesaing kecil yang tidak dapat menandingi harga tersebut.

Merusak Persaingan

Meskipun predatory pricing dapat menciptakan persaingan yang sehat, namun jika dilakukan dengan tidak adil, hal ini juga dapat merusak persaingan. Ketika perusahaan menggunakan strategi ini hanya untuk mengalahkan pesaing dan kemudian menaikkan harga setelah menguasai pasar, hal ini dapat menyebabkan monopoli dan menghambat terbentuknya persaingan yang sehat di pasar.

Menimbulkan Kerugian bagi Konsumen

Predatory pricing juga dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen di jangka panjang. Meskipun awalnya mereka mendapatkan manfaat dari harga yang lebih murah, namun jika perusahaan yang melakukan predatory pricing berhasil menguasai pasar, mereka dapat menaikkan harga secara drastis tanpa ada pesaing yang dapat menandingi. Hal ini dapat menyebabkan konsumen membayar lebih mahal untuk produk atau layanan yang sama.

 

Contoh Kasus Predatory Pricing

Salah satu contoh kasus yang sering dikutip dalam pembahasan predatory pricing adalah ketika perusahaan besar seperti Walmart menggunakan strategi ini untuk menguasai pasar dan mengalahkan pesaing kecil seperti toko kelontong lokal. Dengan menawarkan harga yang jauh lebih rendah, Walmart dapat dengan mudah menarik pelanggan dan membuat toko kelontong lokal tidak dapat bersaing. Setelah menguasai pasar, Walmart kemudian menaikkan harga, sehingga toko kelontong lokal tidak dapat bertahan dan harus keluar dari bisnis.

Posting Komentar

Space Iklan Banner