Space Iklan Banner

Sistem Informasi Keuangan: Tujuan, Komponen, Manfaat, Model & Sub-Sistem

Daftar Isi

 

Sumber Gambar :proconsult.id

Pengertian Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengolah informasi keuangan suatu organisasi. Informasi keuangan yang dimaksud meliputi catatan transaksi keuangan, laporan keuangan, dan analisis keuangan. Sistem ini berfungsi sebagai alat yang membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan keuangan organisasi.

Dalam era digital seperti sekarang ini, sistem informasi keuangan telah mengalami banyak perkembangan dan transformasi. Sistem ini tidak lagi hanya berupa kumpulan catatan transaksi yang disimpan secara manual, melainkan sudah dipermudah dengan adanya teknologi informasi yang canggih. Hal ini memungkinkan kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian informasi keuangan dapat dilakukan secara lebih efisien, akurat, dan cepat.

 

Tujuan Sistem Informasi Keuangan

Tujuan utama dari sistem informasi keuangan adalah untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keuangan organisasi. Namun, terdapat tujuan lainnya yang tidak kalah penting, antara lain:

  1. Meningkatkan akurasi informasi keuangan
    Sistem informasi keuangan menggunakan teknologi yang komputerisasi dan terintegrasi, sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam pengolahan informasi keuangan. Dengan demikian, informasi yang disajikan akan lebih akurat dan dapat diandalkan.

  2. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
    Dengan adanya sistem informasi keuangan, proses pengolahan informasi keuangan dapat dilakukan secara otomatis dan lebih efisien. Hal ini akan menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan, serta meningkatkan produktivitas dalam kegiatan keuangan organisasi.

  3. Menyediakan informasi yang lebih lengkap dan terintegrasi
    Sistem informasi keuangan memungkinkan informasi keuangan yang terkait dapat diakses dan dianalisis secara terintegrasi. Hal ini akan memudahkan manajemen dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan akurat.

  4. Memudahkan pelaporan keuangan
    Dengan sistem informasi keuangan, proses penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Seluruh data keuangan yang diperlukan dapat diakses secara langsung dari sistem, sehingga meminimalisir kesalahan dalam penyusunan laporan.

     

Komponen Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan utamanya. Berikut adalah komponen-komponen yang terdapat dalam sistem informasi keuangan:

  1. Hardware
    Komponen ini mencakup perangkat fisik yang digunakan untuk menyimpan dan memproses informasi keuangan, seperti komputer, server, printer, dan lain-lain.

  2. Software
    Software yang digunakan dalam sistem informasi keuangan adalah program yang dirancang khusus untuk memproses, menyimpan, dan mengelola informasi keuangan. Contohnya adalah aplikasi akuntansi, spreadsheet, database, dan lain-lain.

  3. Database
    Database merupakan tempat penyimpanan data keuangan yang terintegrasi. Data yang disimpan dapat berupa catatan transaksi, laporan keuangan, dan lain-lain.

  4. Prosesor
    Komponen ini berfungsi untuk memproses data yang telah disimpan dalam database dan menghasilkan informasi yang diperlukan.

  5. Pengguna
    Pengguna dalam sistem informasi keuangan dapat berupa manajemen, akuntan, atau pihak lain yang memiliki akses untuk mengelola dan mengambil informasi keuangan.

  6. Prosedur
    Prosedur ini mencakup langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyajikan informasi keuangan. Hal ini bertujuan untuk memastikan proses yang dilakukan sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku.

     

Manfaat Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan memberikan berbagai manfaat bagi organisasi, di antaranya:

  1. Meningkatkan transparansi
    Dengan adanya sistem informasi keuangan yang terintegrasi, informasi keuangan dapat diakses oleh pihak yang berwenang dengan lebih mudah dan cepat. Hal ini akan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan organisasi.

  2. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian
    Sistem informasi keuangan memungkinkan manajemen untuk melakukan pengawasan dan pengendalian secara lebih efektif. Informasi yang disajikan lebih akurat dan terintegrasi, sehingga memudahkan manajemen untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

  3. Mempercepat pengambilan keputusan
    Dengan sistem informasi keuangan yang terintegrasi, manajemen dapat memperoleh informasi yang diperlukan dengan lebih cepat dan tepat. Informasi yang disajikan pun lebih lengkap dan terpercaya, sehingga memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih baik.

  4. Mengurangi biaya dan waktu
    Dengan adanya sistem informasi keuangan, proses pengolahan dan penyajian informasi keuangan dapat dilakukan secara otomatis, sehingga mengurangi biaya dan waktu yang dikeluarkan.

 

Model Sistem Informasi Keuangan

Seperti sistem informasi lainnya, hal pertama yang dapat kita bagi dari sistem informasi keuangan adalah dari model yang digunakannya. Model-model sistem informasi keuangan ini secara umum dapat dibagi menjadi dua klasifikasi besar terlebih dahulu, yakni model-model berdasarkan input/masukannya,  dan model-model berdasarkan output/luaran yang akan dijabarkan sebagai berikut.

  1. Komponen Input SIM-K
    sistem Informasi keuangan berdasarkan inputnya terdiri atas: subsistem audit internal, sistem informasi akuntansi, subsistem intelejen keuangan.
  2. Komponen output SIM-K
    Sementara itu, model sistem informasi keuangan berdasarkan outputnya terdiri dari subsistem peramalan, subsistem manajemen dana, subsistem pengendalian.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjabaran dari masing-masing model informasi keuangan berdasarkan input atau outputnya

 

Sub-Sistem Input Model Sistem Informasi Keuangan

Sistem Informasi Keuangan (SIK) merupakan salah satu sistem yang penting dalam sebuah organisasi. SIK berperan dalam pengelolaan keuangan dan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat. Namun, untuk memastikan bahwa SIK berjalan dengan baik dan efektif, terdapat beberapa sub-sistem yang diperlukan, salah satunya adalah Sub-Sistem Input Model.

1. Sistem Audit Internal

Sistem Audit Internal merupakan salah satu bagian dari Sub-Sistem Input Model Sistem Informasi Keuangan. Sistem ini bertugas untuk melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan keuangan dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi keuangan berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, serta untuk menghindari kecurangan dan kesalahan yang dapat merugikan organisasi.

Sistem Audit Internal juga berperan sebagai pemeriksaan independen terhadap proses akuntansi dan sistem pengendalian internal yang ada dalam organisasi. Dengan adanya sistem ini, manajemen dapat mendapatkan masukan yang objektif dan dapat diandalkan mengenai kinerja keuangan organisasi.

2. Sistem Informasi Akuntasi (SIA)

Sistem Informasi Akuntasi (SIA) merupakan salah satu bagian penting dari Sub-Sistem Input Model Sistem Informasi Keuangan. Sistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mencatat, dan menyajikan informasi keuangan secara sistematis. Dengan adanya SIA, manajemen dapat memperoleh data dan informasi yang akurat, relevan, dan terpercaya untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Akuntasi juga mencakup proses pembuatan laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Laporan-laporan ini sangat penting bagi manajemen untuk mengetahui kondisi keuangan organisasi serta untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemegang saham, investor, dan pihak eksternal lainnya.

3. Sistem Intelejen Keuangan

Sistem Intelejen Keuangan merupakan sistem yang bertugas untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi keuangan dari berbagai sumber yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengambilan keputusan dalam hal keuangan.

Sistem Intelejen Keuangan menggunakan teknologi informasi untuk mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber, seperti sistem akuntansi, sistem pelaporan, data pasar, dan data dari pihak eksternal. Data dan informasi tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk memberikan informasi yang berguna bagi manajemen dalam membuat keputusan yang lebih baik.

Sistem Intelejen Keuangan juga dapat digunakan untuk memonitor kegiatan keuangan dan memprediksi perkembangan keuangan di masa depan. Dengan adanya sistem ini, manajemen dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghadapi risiko dan peluang yang ada.

 

Sub-Sistem Output Model Sistem Informasi Keuangan

Sistem Informasi Keuangan (SIK) merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen keuangan sebuah perusahaan. SIK bertugas untuk mengumpulkan, memproses, dan menyajikan informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat. Dalam SIK terdapat berbagai macam sub-sistem yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan output yang akurat dan berguna bagi kegiatan manajemen perusahaan. Salah satu sub-sistem yang ada dalam SIK adalah Sub-Sistem Output Model.

1 Sub-Sistem Output Model

Sub-Sistem Output Model bertugas untuk menghasilkan output berupa informasi keuangan yang bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Output ini akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengendalian keuangan perusahaan. Sub-sistem ini memanfaatkan berbagai model dan metode yang telah dikembangkan untuk menganalisis data keuangan perusahaan dan menghasilkan informasi yang relevan.

Analisis Data Keuangan

Sub-sistem Output Model menggunakan data keuangan yang telah dikumpulkan dan diproses oleh sub-sistem lain dalam SIK. Data ini mencakup informasi tentang arus kas, laporan keuangan, dan informasi keuangan lainnya yang diperlukan oleh manajemen perusahaan. Data-data ini akan diolah menggunakan berbagai model dan metode statistik yang telah dikembangkan oleh para ahli keuangan.

Salah satu model yang sering digunakan dalam analisis data keuangan adalah model regresi. Model ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel, misalnya hubungan antara penjualan dengan biaya produksi. Dengan menggunakan model ini, manajemen perusahaan dapat mengetahui seberapa besar pengaruh penjualan terhadap biaya produksi dan dapat membuat proyeksi keuangan untuk periode mendatang.

Menghasilkan Informasi yang Relevan

Setelah data keuangan dianalisis, sub-sistem Output Model akan menghasilkan informasi yang relevan bagi manajemen perusahaan. Informasi ini dapat berupa laporan keuangan, analisis kinerja keuangan, serta proyeksi keuangan untuk periode mendatang. Informasi ini akan disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami dan digunakan oleh manajemen perusahaan.

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sub-sistem Output Model mencakup informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas perusahaan. Laporan ini akan membantu manajemen perusahaan dalam memahami kondisi keuangan perusahaan dan membuat keputusan yang tepat untuk meningkatkan kinerja keuangan.

Analisis kinerja keuangan yang dilakukan oleh sub-sistem ini juga sangat penting bagi manajemen perusahaan. Dengan analisis ini, manajemen dapat mengetahui seberapa baik kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Hal ini akan membantu manajemen dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan membuat strategi untuk meningkatkan kinerja di masa depan.

Proyeksi Keuangan

Selain itu, sub-sistem Output Model juga bertugas untuk membuat proyeksi keuangan untuk periode yang akan datang. Proyeksi ini akan membantu manajemen perusahaan dalam membuat rencana keuangan yang efektif dan mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan perusahaan. Proyeksi ini dapat mencakup berbagai aspek keuangan, seperti penjualan, biaya produksi, dan laba bersih.

2 Sub-Sistem Manajemen Dana

Selain sub-sistem Output Model, SIK juga memiliki Sub-Sistem Manajemen Dana yang bertugas untuk mengatur dana yang dimiliki perusahaan. Sub-sistem ini mencakup pengelolaan kas, pengelolaan investasi, dan pengelolaan utang. Tujuan utama dari Sub-Sistem Manajemen Dana adalah untuk memastikan bahwa dana perusahaan digunakan secara efisien dan efektif.

Pengelolaan Kas

Sub-sistem Manajemen Dana bertanggung jawab untuk mengelola kas perusahaan. Hal ini mencakup pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas serta pengaturan anggaran kas untuk memastikan bahwa dana perusahaan tidak terbuang percuma dan dapat digunakan secara optimal.

Pengelolaan Investasi

Selain mengelola kas, Sub-Sistem Manajemen Dana juga bertugas untuk mengelola investasi perusahaan. Sub-sistem ini akan memantau kinerja investasi, memilih investasi yang sesuai dengan tujuan perusahaan, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengoptimalkan hasil investasi perusahaan.

Pengelolaan Utang

Sub-sistem Manajemen Dana juga mengelola utang yang dimiliki perusahaan. Sub-sistem ini akan memantau dan mengendalikan utang perusahaan untuk memastikan bahwa utang tidak melebihi kemampuan perusahaan. Selain itu, sub-sistem ini juga akan memilih sumber utang yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

3 Sub-Sistem Pengendalian

Sub-sistem Pengendalian adalah salah satu sub-sistem yang sangat penting dalam SIK. Sub-sistem ini bertugas untuk mengendalikan kegiatan keuangan perusahaan dan memastikan bahwa semua proses keuangan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Sub-sistem ini juga memantau adanya potensi risiko dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko tersebut.

Penerapan Kebijakan Keuangan

Sub-sistem Pengendalian akan memastikan bahwa semua kegiatan keuangan perusahaan dilakukan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Hal ini akan membantu meminimalkan risiko dan menciptakan kestabilan dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

Monitoring dan Evaluasi

Sub-sistem ini juga bertugas untuk memantau dan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan secara teratur. Hal ini akan membantu manajemen dalam mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Identifikasi dan Pengendalian Risiko

Salah satu tugas utama Sub-Sistem Pengendalian adalah mengidentifikasi dan mengendalikan risiko yang dapat mempengaruhi keuangan perusahaan. Sub-sistem ini akan melakukan analisis risiko dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko tersebut agar dapat meminimalkan dampak buruk pada keuangan perusahaan.

 

Posting Komentar

Space Iklan Banner