Sistem Operasi: Pengertian, Fungsi, Klasifikasi (Jenis) dan Cara Kerjanya Secara Lengkap
Sumber Gambar : jetorbit.com |
Pengertian Sistem Operasi
Sistem Operasi adalah sebuah perangkat lunak (software) yang berfungsi sebagai penghubung antara pengguna (user) dengan perangkat keras (hardware) pada sebuah komputer. Sistem Operasi berperan sebagai pengatur dan pengelola semua sumber daya komputer seperti memori, prosesor, perangkat input/output, dan aplikasi yang dijalankan oleh pengguna.
Secara umum, Sistem Operasi memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
Mengelola Sumber Daya Komputer Sistem Operasi bertugas untuk mengelola sumber daya komputer seperti memori, prosesor, dan perangkat input/output. Hal ini dilakukan dengan cara mengalokasikan dan mengatur penggunaan sumber daya tersebut agar dapat digunakan secara efisien.
Memberikan Antarmuka Pengguna Sistem Operasi menyediakan antarmuka pengguna yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer. Antarmuka ini bisa berupa teks (command-line) atau grafis (GUI) yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi, mengakses file, dan melakukan tugas-tugas lainnya.
Menjalankan Aplikasi Sistem Operasi berfungsi sebagai pengelola aplikasi yang dijalankan oleh pengguna. Sistem Operasi akan memuat dan menjalankan aplikasi yang diminta oleh pengguna, serta mengelola sumber daya yang dibutuhkan oleh aplikasi tersebut.
Menyediakan Layanan Dasar Sistem Operasi juga menyediakan berbagai layanan dasar seperti pengelolaan file, sistem jaringan, dan keamanan. Hal ini memudahkan pengguna untuk mengakses dan menggunakan sumber daya yang tersedia pada komputer.
Dengan adanya Sistem Operasi, komputer dapat digunakan secara efektif dan efisien oleh pengguna. Sistem Operasi memungkinkan pengguna untuk menjalankan berbagai aplikasi, mengakses sumber daya komputer, dan melakukan tugas-tugas lainnya dengan lebih mudah. Tanpa Sistem Operasi, pengguna harus melakukan semua tugas tersebut secara manual dan tidak akan dapat memanfaatkan sumber daya komputer secara maksimal.
Sistem Operasi juga terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Berbagai versi dan jenis Sistem Operasi telah dikembangkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna, seperti Sistem Operasi untuk desktop, server, mobile, dan lainnya. Perkembangan Sistem Operasi juga memungkinkan komputer untuk melakukan tugas-tugas yang lebih kompleks dan menghadirkan fitur-fitur baru yang dapat meningkatkan produktivitas pengguna.
Dalam dunia komputer, Sistem Operasi merupakan salah satu hal yang sangat penting. Tanpa Sistem Operasi, komputer tidak akan dapat berfungsi dan digunakan oleh pengguna. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang Sistem Operasi sangat diperlukan bagi setiap pengguna komputer, terutama bagi mereka yang sering berinteraksi dengan teknologi komputer.
Fungsi Sistem Operasi
Sistem Operasi (SO) merupakan sebuah perangkat lunak yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengontrol seluruh sumber daya yang ada di sebuah komputer, seperti hardware, software, dan pengguna. SO diperlukan agar komputer dapat beroperasi dan melakukan tugas-tugas yang diinginkan dengan efisien.
Secara umum, fungsi SO dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu manajemen sumber daya, kontrol program, antarmuka pengguna, dan layanan sistem.
1. Manajemen Sumber Daya
Fungsi utama dari SO adalah mengatur dan mengelola sumber daya komputer, seperti prosesor, memori, perangkat input/output, dan ruang penyimpanan. SO memastikan bahwa semua sumber daya ini digunakan secara efisien dan sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang sedang berjalan.
a. Manajemen Prosesor
SO bertanggung jawab untuk mengelola penggunaan prosesor atau CPU (Central Processing Unit) di komputer. Ini mencakup pengalokasian waktu pemrosesan untuk setiap tugas atau program yang sedang berjalan, sehingga CPU dapat digunakan secara efisien dan tidak ada program yang mendominasi penggunaan CPU.
b. Manajemen Memori
SO juga bertugas untuk mengelola penggunaan memori di komputer. Hal ini meliputi alokasi dan dealokasi memori untuk setiap program yang berjalan, serta penanganan konflik yang mungkin terjadi apabila satu program mencoba mengakses memori yang sedang digunakan oleh program lain.
c. Manajemen Perangkat Input/Output
SO juga mengatur dan mengelola penggunaan perangkat input/output (I/O) di komputer. Ini mencakup pengaturan akses dan penggunaan perangkat I/O, seperti keyboard, mouse, printer, dan lain-lain. SO bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap perangkat I/O digunakan secara efisien dan tidak terjadi konflik dalam penggunaannya.
d. Manajemen Ruang Penyimpanan
Fungsi SO yang terakhir dalam manajemen sumber daya adalah mengatur dan mengelola penggunaan ruang penyimpanan di komputer. SO bertanggung jawab untuk mengelola penggunaan ruang penyimpanan pada hard disk, flash drive, dan lain-lain. Ini mencakup alokasi dan dealokasi ruang penyimpanan untuk setiap program atau data yang dihasilkan oleh pengguna.
2. Kontrol Program
Fungsi SO selanjutnya adalah mengontrol dan mengawasi program yang sedang berjalan di komputer. Ini mencakup pengaturan dan pengawasan eksekusi program, serta penanganan kemungkinan error yang mungkin terjadi selama proses eksekusi program.
a. Penjadwalan Program
SO bertanggung jawab untuk mengatur dan menentukan urutan eksekusi program yang sedang berjalan. Ini dilakukan dengan menggunakan algoritma penjadwalan untuk memastikan penggunaan sumber daya yang efisien dan menghindari konflik antar program.
b. Penanganan Error
SO juga berperan dalam menangani error atau kesalahan yang mungkin terjadi selama proses eksekusi program. SO akan memberikan pesan error dan mencoba untuk memperbaiki atau menyelesaikan masalah yang terjadi, agar program dapat melanjutkan prosesnya kembali.
3. Antarmuka Pengguna
Fungsi SO yang ketiga adalah menyediakan antarmuka pengguna agar pengguna dapat berinteraksi dengan komputer. Ini mencakup antarmuka grafis dan antarmuka teks yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan program, mengatur pengaturan, serta melakukan tugas-tugas lainnya dengan mudah.
a. Antarmuka Grafis
SO menyediakan antarmuka grafis yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer melalui penggunaan mouse, ikon, dan grafik lainnya. Ini memudahkan pengguna untuk menjalankan aplikasi, mengakses file, dan melakukan tugas-tugas lainnya secara visual dan intuitif.
b. Antarmuka Teks
Selain antarmuka grafis, SO juga menyediakan antarmuka teks yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer melalui penggunaan keyboard dan perintah-perintah teks. Antarmuka ini lebih sering digunakan oleh para pengembang dan administrator sistem untuk melakukan konfigurasi dan manajemen sistem.
4. Layanan Sistem
Fungsi SO yang terakhir adalah menyediakan layanan sistem yang diperlukan oleh aplikasi dan pengguna. Layanan ini mencakup berbagai fitur dan utilitas yang memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas-tugas tertentu, seperti mencetak dokumen, mengatur jaringan, dan lain-lain.
a. Layanan Jaringan
SO menyediakan layanan jaringan yang memungkinkan komputer untuk terhubung dengan jaringan dan bertukar data dengan komputer lain dalam jaringan. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk mengakses internet, berbagi file, dan melakukan komunikasi dengan pengguna lain di jaringan.
b. Utilitas Sistem
SO juga menyediakan berbagai utilitas sistem yang memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas-tugas tertentu, seperti mengatur pengaturan sistem, memeriksa kinerja komputer, dan melakukan pemeliharaan sistem. Utilitas ini membantu pengguna untuk menjaga kinerja dan keamanan komputer.
Klasifikasi Sistem Operasi
Sistem operasi adalah sebuah perangkat lunak yang bertugas untuk mengelola sumber daya komputer dan menjalankan aplikasi. Sistem operasi juga berperan sebagai penghubung antara pengguna dengan perangkat keras komputer. Ada banyak jenis sistem operasi yang digunakan saat ini, dan setiap jenis memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Oleh karena itu, sistem operasi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori berdasarkan karakteristik dan fungsinya.
Klasifikasi Berdasarkan Tipe Perangkat Keras
Sistem operasi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan tipe perangkat keras yang digunakan, yakni sistem operasi untuk komputer desktop dan laptop, serta sistem operasi untuk perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.
1. Sistem Operasi untuk Komputer Desktop dan Laptop
Sistem operasi untuk komputer desktop dan laptop umumnya didesain untuk mengelola tugas-tugas yang lebih kompleks dan membutuhkan sumber daya yang lebih besar daripada sistem operasi untuk perangkat mobile. Dengan demikian, sistem operasi untuk komputer desktop dan laptop cenderung memiliki fitur yang lebih lengkap dan dapat menangani aplikasi yang lebih berat.
Contoh sistem operasi untuk komputer desktop dan laptop adalah Windows, MacOS, dan Linux. Windows dikembangkan oleh Microsoft dan digunakan secara luas di berbagai jenis komputer. MacOS merupakan sistem operasi yang dikembangkan oleh Apple khusus untuk digunakan pada komputer Mac. Sedangkan Linux merupakan sistem operasi open source (terbuka) yang memiliki banyak distribusi seperti Ubuntu, Debian, dan CentOS.
2. Sistem Operasi untuk Perangkat Mobile
Sistem operasi untuk perangkat mobile umumnya didesain untuk mengelola tugas-tugas yang lebih ringan dan membutuhkan sumber daya yang lebih sedikit daripada sistem operasi untuk komputer desktop dan laptop. Selain itu, sistem operasi untuk perangkat mobile juga harus mendukung kemampuan touchscreen yang tidak dimiliki oleh sistem operasi untuk komputer.
Contoh sistem operasi untuk perangkat mobile adalah Android, iOS, dan Windows Phone. Android dikembangkan oleh Google dan digunakan pada berbagai merk smartphone seperti Samsung, Xiaomi, dan Oppo. iOS merupakan sistem operasi yang dikembangkan oleh Apple khusus untuk digunakan pada iPhone dan iPad. Sedangkan Windows Phone dikembangkan oleh Microsoft dan saat ini sudah tidak lagi didukung pengembangannya.
Klasifikasi Berdasarkan Tipe Tugas
Sistem operasi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tipe tugas yang dapat dijalankan. Berdasarkan hal ini, sistem operasi dapat dibedakan menjadi sistem operasi desktop, server, dan real-time.
1. Sistem Operasi Desktop
Sistem operasi desktop adalah jenis sistem operasi yang digunakan untuk menjalankan aplikasi yang digunakan pada komputer desktop dan laptop. Sistem operasi desktop memiliki antarmuka yang mirip dengan desktop yang dapat diakses oleh pengguna melalui monitor, keyboard, dan mouse.
Contoh sistem operasi desktop adalah Windows, MacOS, dan Linux.
2. Sistem Operasi Server
Sistem operasi server adalah jenis sistem operasi yang digunakan untuk mengelola dan menyediakan layanan bagi pengguna yang menggunakan jaringan komputer. Sistem operasi server cenderung memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk memproses dan menyimpan data serta dapat menangani lebih banyak permintaan dari banyak pengguna secara bersamaan.
Contoh sistem operasi server adalah Windows Server, Linux server, dan MacOS server.
3. Sistem Operasi Real-Time
Sistem operasi real-time adalah jenis sistem operasi yang digunakan untuk mengontrol perangkat keras yang memerlukan respon yang cepat dan tepat waktu, seperti pada sistem kontrol industri, sistem navigasi pesawat, dan sistem kendali lalu lintas. Sistem operasi real-time harus dapat menangani tugas-tugas yang memerlukan waktu eksekusi yang sangat cepat dan dapat diandalkan.
Contoh sistem operasi real-time adalah QNX, VxWorks, dan RTLinux.
Klasifikasi Berdasarkan Model Lisensi
Selain itu, sistem operasi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan model lisensi yang digunakan, yaitu sistem operasi proprietary (tertutup) dan open source (terbuka).
1. Sistem Operasi Proprietary
Sistem operasi proprietary adalah jenis sistem operasi yang dibuat dan dimiliki oleh perusahaan tertentu dan hanya dapat digunakan oleh pengguna yang membeli lisensinya. Pengguna tidak diizinkan untuk mengubah atau membagikan kode sumber sistem operasi ini.
Contoh sistem operasi proprietary adalah Windows, MacOS, dan iOS.
2. Sistem Operasi Open Source
Sistem operasi open source adalah jenis sistem operasi yang kode sumbernya dapat diakses dan dimodifikasi oleh pengguna secara bebas. Sistem operasi ini biasanya didistribusikan secara gratis dan dapat dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Contoh sistem operasi open source adalah Linux, Android, dan FreeBSD.
Klasifikasi Berdasarkan Fungsi
Sistem operasi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi yang dimilikinya, yaitu sistem operasi single-user dan multi-user.
1. Sistem Operasi Single-User
Sistem operasi single-user adalah jenis sistem operasi yang dirancang untuk digunakan oleh satu pengguna pada satu waktu. Sistem operasi ini tidak dapat digunakan secara bersamaan oleh beberapa pengguna.
Contoh sistem operasi single-user adalah Windows dan MacOS.
2. Sistem Operasi Multi-User
Sistem operasi multi-user adalah jenis sistem operasi yang dirancang untuk digunakan oleh beberapa pengguna secara bersamaan. Sistem operasi ini memiliki fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menggunakan sumber daya komputer secara bersamaan tanpa mengganggu pengguna lain.
Contoh sistem operasi multi-user adalah Linux dan Unix.
Cara Kerja Sistem Operasi
Sistem Operasi adalah perangkat lunak yang mengatur dan mengelola sumber daya komputer, seperti memori, prosesor, dan perangkat input/output. Tugas utamanya adalah untuk menghubungkan perangkat keras (hardware) dengan perangkat lunak (software) agar dapat berkomunikasi secara efisien.
Sistem Operasi juga bertanggung jawab untuk menjalankan dan mengelola berbagai program aplikasi yang berjalan pada komputer. Tanpa sistem operasi, komputer tidak akan dapat menjalankan program-program tersebut dan menjadi tidak berguna.
Booting
Pada awalnya, komputer tidak dapat berjalan tanpa adanya sistem operasi. Oleh karena itu, proses pertama yang dilakukan oleh sistem operasi adalah booting. Booting adalah proses di mana sistem operasi dimuat ke dalam memori dari hard disk. Hal ini dilakukan melalui BIOS (Basic Input Output System) yang terdapat pada motherboard. BIOS bertugas untuk mengatur dan memeriksa semua perangkat keras yang terhubung dengan komputer, seperti hard disk, memori, dan keyboard.
Setelah BIOS berhasil memuat sistem operasi ke dalam memori, sistem operasi akan mengambil alih kendali dan memulai proses inisialisasi. Inisialisasi adalah proses di mana sistem operasi memeriksa dan menginisialisasi semua perangkat keras yang terhubung dengan komputer, seperti hard disk, keyboard, dan monitor. Selain itu, sistem operasi juga akan memuat berbagai driver yang diperlukan agar perangkat keras dapat berfungsi dengan baik.
Memory Management
Setelah proses inisialisasi selesai, sistem operasi akan membagi memori komputer menjadi dua bagian, yaitu kernel space dan user space. Kernel space adalah bagian memori yang digunakan untuk menjalankan kode-kode inti dari sistem operasi. Sedangkan user space adalah bagian memori yang digunakan untuk menjalankan program-program aplikasi.
Sistem operasi juga bertugas untuk mengatur penggunaan memori oleh program-program aplikasi yang berjalan pada komputer. Hal ini dilakukan melalui teknik paging dan swapping. Paging adalah teknik di mana sistem operasi membagi memori menjadi blok-blok kecil yang disebut page. Sedangkan swapping adalah teknik di mana sistem operasi memindahkan data yang tidak digunakan dari memori ke hard disk untuk memberikan ruang bagi program yang sedang berjalan.
CPU Scheduling
Sistem Operasi juga bertanggung jawab untuk mengatur penggunaan prosesor (CPU). Karena prosesor hanya dapat melakukan satu tugas pada satu waktu, sistem operasi harus memilih dan mengatur urutan program yang akan dijalankan oleh prosesor. Hal ini dilakukan melalui teknik scheduling. Sistem operasi menggunakan algoritma scheduling untuk menentukan urutan program yang akan dijalankan oleh prosesor, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem.
File System
File system adalah metode untuk menyimpan dan mengatur data di dalam komputer. Sistem operasi bertugas untuk mengatur dan mengelola file system agar data dapat disimpan, diubah, dan diakses dengan mudah oleh pengguna. File system juga bertugas untuk melindungi data dari kerusakan dan kehilangan.
Interaksi dengan Pengguna
Sistem Operasi juga menyediakan antarmuka yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer. Antarmuka ini dapat berupa Command Line Interface (CLI) atau Graphical User Interface (GUI). CLI menggunakan teks untuk berinteraksi dengan komputer, sedangkan GUI menggunakan ikon dan tampilan grafis yang lebih intuitif. Sistem operasi juga menyediakan berbagai aplikasi bawaan, seperti editor teks, pengelola file, dan pengatur jaringan, untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan komputer.
Posting Komentar